Asmara dalam aksara

Terpegun
------------------

Adakalanya aku ingin menyihirmu menjadi batu
selepas tanya memerahkan hati
kau lesap setelah aku bersimbah jawab
kuyup kedinginan mengumpan kata

GORESAN TINTA AKSARAMungkin kesilapanku mengampu cahaya
silaukan mata membuta jiwa
hingga leka hati memuja-muja
berkurun lamanya dalam himpitan masa

Aku terpegun
sekilas bayangmu mengembun di daun jendela
namun saat deritan pintu tak lagi berbunyi
kuperas baju yang basah
lalu kusidai dalam sunyi..


Kerinduan
------------------

Sedang hujan tetap berbisik di telinga
pepuisi merayapi malam menyulap kedinginan
dengan menghantar rindu sebagai bait pembuka

Kerinduan nan meneroka
seperti kembara menikmati rentak kaki
mencari persinggahan hakiki

Kelebat bebayang tuan jejali masa yang kupunya
mencatat deburan yang berombak di hati
setelah berkurun lama tersajak dalam sunyi
bersyair jua menyanding rinai yang bernyanyi

Aku yang menyimpan setiap tanya
menyusunnya rapi dalam madah
menanti tuan sudi menyimak
yang mengusik di jendela hati


Kenangan itu

---------------------

Kurenangi kedalaman matamu
menukik selami tatapan teduh itu
kudapati kecipak kecil
apungkan setiap patah aksara
tika bibirmu menuang bait bermadu

Harum kembang setaman
terbangkan ruhmu menembus mega
tercipta ruang hampa asingkan jiwa
saat kutangkap gema dalam canda
sorotanmu lunaskan tanya

Kulepas selendang satin
perlambang sajak suci
usaikan kisah menjemput pagi

Sepenggal bait yang menggiris
kau lontar pahitkan hati
mengabu kenangan terbakar


By Ezzyla fi
LihatTutupKomentar